Rabu, 13 Oktober 2010

Indomie

Pokok soal dari masalah Indomie ini adalah karena Taiwan memiliki standar sendiri setelah keluar dari standar Codex (organisasi yang berafiliasi kepada FAO dan WHO).

Indomie yang diekspor ke Taiwan, awalnya memakai standar keamanan versi Codex, namun karena Taiwan keluar dari kesepakatan Codex, produsen Indomie pun buru-buru mengubahnya seusai permintaan negara itu.

"Kita ini produsen, hanya mengikuti peraturan pemerintah setempat. Kalau pemerintah Taiwan berubah, kita juga berubah. Dan kami sudah melakukan itu," kata Franciscus Welirang, Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur kepada INILAH.COM.

Indofood sudah mememuhi standar yang ditetapkan Taiwan. Misalnya, kecap yang ada pada mie instan penggunaan nipagin yang masih jauh di bawah standar Codex yaitu 250 miligram per kilogram. Sehingga Indomie aman untuk dikonsumsi.

Di Indonesia standar yang telah ditetapkan untuk nipagin ini yaitu 1.000 miligram per kilogram. Amerika Serikat juga menggunakan batas maksimum penggunaan nipagin 1.000 miligram per kilogram. Sementara di Brunei Darussalam dan Singapura masing-masing 250 miligram dan Hongkong 550 miligram per kilogram.

Lalu, kenapa Taiwan menemukan ada indomie yang tidak sesui dengan standar keamanan pangan yang ditetapkan? Ternyata masalahnya, ada eksportir tidak resmi yang mengirim indomie ke Taiwan yang barangnya diambil untuk pasar domestik. Produk inilah yang terkena razia di Taiwan.
Seperti diketahui, pihak berwenang Taiwan menarik semua produk mie instan asal Indonesia, Indomie dan Mie Sedap, karena mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu Methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat).
Dua unsur yang dikenal dengan nama dagang Nipagin tersebut adalah bahan pengawet agar produk tahan lama atau tidak cepat membusuk. Dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong juga tidak menjual mi instan yang populer di Indonesia itu untuk sementara waktu.
Sementara kabar yang mengatakan adanya produk Mi Sedap yang ditarik dari peredaran di Taiwan, belum diklarifikasi produsen. Kustantinah pun mengaku, belum mengetahui tentang hal tersebut. “Sampai sekarang saya belum tahu tentang itu, karena kami masih menunggu klarifikasi dari BPOM Taiwan, kita tunggu saja,” tuturnya.
Foto yang dirilis Sabtu (9/1) oleh Biro Kesehatan Publik Taiwan menunjukkan sejumlah petugas yang sedang memeriksa bungkusan mi instan asal Indonesia di Taiwan. Ternyata tidak hanya produk Indomie yang ditarik, tapi juga produk Mi Sedap. [mdr]

 



http://ekonomi.inilah.com/read/detail/888382/standar--importir-taiwan-sudutkan-indomie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar